November 16, 2023
Mendapatkan pendidikan yang layak merupakan hak setiap orang, tidak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Mereka dapat memperoleh pendidikan melalui lembaga pendidikan yaitu SLB. Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Saat ini SLB sudah tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Salah satunya adalah SLB Negeri 2 Buleleng. SLB ini berada dalam lingkup kota Singaraja. SLB Negeri 2 Buleleng melayani anak berkebutuhan khusus, salah satunya adalah anak autis. Anak autis merupakan anak dengan gangguan perkembangan fungsi otak yang dapat ditandai dengan adanya kendala dalam interaksi, komunikasi, dan prilaku yang tidak berkembang seperti anak seusianya.
Menurut penuturan Ibu Eksi Murniati selaku kepala SLB Negeri 2 Buleleng bahwa membelajarkan anak autis bukanlah hal yang mudah. Apalagi membelajarkan matematika yang bersifat abstrak. Anak autis sering kali mengalami kesulitan dalam menghitung dan memvisualisasikan bangun dalam matematika. Maka dari itu penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan. Penggunaan media pembelajaran interaktif yang mengabungkan audio dan visual lebih efektif digunakan dalam membelajarkan anak autis. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik anak autis.
Atas hal tersebut, tim PKM PM dari Universitas Pendidikan Ganesha yang diketuai oleh Ni Kadek Sintya Dewi dari Prodi Pendidikan Matematika, dengan anggota Sahda Nabila Pramesti, Kadek Krisnina Maharani, Kadek Rama Widyatnyana, dan I Gusti Agung Michael Swisnandya dengan didampingi oleh dosen pembimbing, Bapak I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd. mengambil langkah nyata dengan terjun ke SLB Negeri 2 Buleleng untuk berbagi ilmu dalam pembuatan media Mathematics Pop-Up Book berbasis Mixed Reality.
Kegiatan pelatihan ini dikemas dalam sebuah program yang diberi nama “Pelita Edukasi”. Program ini disambut dengan sangat antusias oleh guru-guru SLB Negeri 2 Buleleng. Tim PKM tidak hanya menyalurkan ilmunya namun juga mendapatkan pengalaman serta dapat bertukar pikiran dengan guru-guru SLB Negeri 2 Buleleng.
Ketua tim PKM, Ni Kadek Sintya Dewi mengatakan terciptanya PKM ini karena adanya keinginan untuk membantu siswa autis dalam belajar matematika. Karakteristik siswa autis yang kesulitan belajar matematika dan media pembelajaran matematika yang monoton sulit untuk menarik minat belajar siswa autis untuk belajar. Sejalan dengan hal tersebut, guru-guru di SLB Negeri 2 Buleleng juga merasa terbantu dengan adanya program ini. Mereka senang karena mendapatkan ilmu baru yang tentunya dapat berguna ketika menciptakan media pembelajaran bagi siswa autis.
Pelaksanaan progam ini dilaksanakan dari bulan Juli hingga Oktober tahun 2023, dimana guru yang dilatih sebanyak 10 orang guru yang khusus menangani siswa autis. Para guru praktik secara langsung dalam pembuatan media Mathematics Pop-Up Book berbasis Mixed Reality, yang sebelumnya diberikan pelatihan secara umum tentang penggunaan media dalam suatu pembelajaran. Melalui program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi guru-guru di SLB Negeri 2 Buleleng dan berkelanjutan nantinya. Ucapan terimakasih kepada Direktorak Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) atas pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) skim Pengabdian pada masyarakat tahun anggaran 2023.